Apa itu Transformasi Digital

Apa itu Transformasi Digital

Created
May 22, 2023 11:31 PM
Tags
Infrastruktur
Transformasi digital adalah proses yang diterapkan organisasi untuk mengintegrasikan teknologi digital di semua bidang bisnis. Proses ini secara mendasar mengubah cara organisasi memberikan nilai kepada pelanggan. Perusahaan mengadopsi teknologi digital inovatif untuk membuat perubahan budaya dan operasional yang beradaptasi secara lebih baik dengan perubahan permintaan pelanggan. Contoh transformasi digital meliputi hal berikut ini:
  • Perusahaan mulai membangun solusi digital, seperti aplikasi seluler atau platform perdagangan elektronik
  • Perusahaan melakukan migrasi dari infrastruktur komputer on-premise ke komputasi cloud
  • Perusahaan mengadopsi sensor pintar untuk mengurangi biaya operasi antara lain pengendalian energi
    DAFTAR ISI ARTIKEL INI

    Mengapa transformasi digital penting?

    Istilah "transformasi digital" menjelaskan implementasi teknologi, talenta, dan proses baru agar tetap dapat bersaing di lanskap teknologi yang senantiasa berubah. Di era pascapandemi, organisasi harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan seperti berikut:
    • Tekanan waktu peluncuran
    • Gangguan rantai pasokan secara tiba-tiba
    • Ekspektasi pelanggan yang cepat berubah
    Perusahaan harus merangkul strategi transformasi digital jika ingin mengimbangi perkembangan teknologi.
    Berikut adalah beberapa manfaat inisiatif transformasi digital.
    Meningkatkan produktivitas
    Kemunculan teknologi seperti layanan cloud dapat menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi di semua jenis proses bisnis. Misalnya, menerapkan teknologi digital seperti kecerdasan buatan akan membuat karyawan lebih fokus pada tugas yang membutuhkan kreativitas dan pemecahan masalah. Demikian pula, analitik data dapat memberi Anda wawasan untuk mencapai tujuan bisnis dengan lebih cepat.
    Meningkatkan pengalaman pelanggan
    Pelanggan di era pascapandemi menginginkan ketersediaan layanan yang konstan di banyak saluran. Mereka juga menginginkan situs web dan sistem komunikasi yang mudah dan nyaman digunakan di perangkat seluler. Berikut adalah beberapa transformasi digital yang memengaruhi pengalaman pelanggan secara langsung:
    • Mengembangkan aplikasi seluler dan alur kerja seluler
    • Melacak dan memenuhi pesanan secara lebih cepat dengan mengadopsi teknologi sensor pintar
    • Berinteraksi dengan pelanggan secara lansung rean real time dengan mengadopsi sistem kecerdasan buatan
    • Meningkatkan dukungan dan layanan pelanggan menggunakan otomatisasi
    Mengurangi biaya operasional
    Investasi teknologi digital dapat mengurangi biaya operasional yang sedang berjalan secara signifikan. Hal ini dapat mengoptimalkan proses bisnis yang ada dan mengurangi biaya seperti:
    • Pemeliharaan peralatan
    • Logistik dan pengiriman
    • Beban energi
    • Beban sumber daya manusia
    • Beban dukungan bagi pelanggan
    Secara khusus, Anda dapat mencapai penghematan biaya karena transformasi digital dapat membantu Anda melakukan hal berikut:
    • Menghapuskan atau menggantikan alur kerja intensif sumber daya tertentu
    • Mengurangi biaya pada infrastruktur dan peralatan yang mahal melalui layanan terkelola dan komputasi cloud

    Apa perbedaan antara digitalisasi dan transformasi digital?

    Digitalisasi adalah proses mengonversi aspek fisik dari proses dan alur kerja bisnis Anda menjadi aspek digital.
    Misalnya, formulir kertas yang diisi pelanggan dikonversi menjadi formulir digital yang mereka isi secara online. Data digital tersebut kemudian dapat digunakan untuk analitik yang dimasukkan kedalam sistem hubungan pelanggan (CRM). Dalam bisnis, inisiatif digitalisasi dapat mencakup proyek-proyek seperti:
    • Modernisasi sistem yang mana pondasi dasarnya sudah di perharui lagi atau tidak dilanjutkan lagi pengembangannya
    • Otomatisasi proses berbasis kertas atau manual yang sudah ada
    • Pemindahan sistem secara online
    Namun, digitalisasi saja tidaklah bersifat transformasional. Digitalisasi merupakan langkah awal yang penting dalam perjalanan transformasi digital. Transformasi digital memiliki cakupan yang lebih luas yang menciptakan pergeseran budaya yang dominan dalam organisasi.

    Apa saja pilar transformasi digital?

    Mengadopsi teknologi baru saja tidaklah cukup untuk membuat strategi transformasi digital menjadi benar-benar efektif. Transformasi harus terjadi di dalam segala aspek organisasi untuk mendapatkan dampak maksimal. Kami merekomendasikan hal-hal berikut ini sebagai enam pilar kunci transformasi digital.
    Pengalaman pelanggan
    Inovasi bisnis yang berfokus pada pelanggan merupakan salah satu pilar kunci yang mendorong transformasi digital. Lebih baik mengadopsi teknologi yang baru muncul hanya setelah Anda mengeksplorasi teknologi tersebut sepenuhnya dalam konteks perjalanan, perilaku, dan ekspektasi pelanggan.
    Sumber daya manusia
    Karyawan harus merasa didukung, tidak terancam, oleh adopsi teknologi transformasi. Model bisnis digital yang baru dapat berhasil hanya jika karyawan Anda menerimanya dengan sepenuh hati. Anda dapat mencapai hal ini melalui kombinasi dari pengujian awal untuk mengetahui kesiapan karyawan, melatih karyawan, merekrut talenta yang tepat, dan mempertahankan talenta yang sudah ada dengan memberi mereka kesempatan untuk berkembang.
    Perubahan
    Upaya transformasi digital membuat perubahan di semua bagian bisnis. Perencanaan merupakan hal yang krusial untuk menghindari kerepotan dan kebingungan karena perubahan yang tidak terduga. Anda harus menyediakan alat dan lingkungan yang diperlukan untuk keberhasilan transformasi digital.
    Inovasi
    Transformasi digital dan inovasi merupakan dua hal yang sangat berkaitan, tetapi tidaklah sama. Inovasi merupakan pembangkitan gagasan yang mendorong transformasi. Anda perlu membuat ruang untuk komunikasi terbuka, kolaborasi, dan kebebasan kreativitas yang mendorong karyawan untuk bereksperimen. Setelah suatu gagasan diuji, Anda dapat melanjutkan transformasi digital untuk diterapkan pada skala besar.
    Kepemimpinan
    Pimpinan usaha atau jajaran manajemen inti harus proaktif dan memimpin di seluruh transformasi digital. Anda harus berpikir ke depan, mengeksplorasi teknologi dari berbagai sudut yang berbeda, dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
    Budaya
    Jika jajaran manajemen kunci atau direksi menerapkan lima pilar sebelumnya, budaya inovasi akan tercipta. Dengan karyawan yang antusias ingin memberikan pengalaman pelanggan sebaik mungkin, inisiatif transformasi digital akan berkembang dan sukses dengan cepat.

    Apa saja jenis transformasi digital?

    Ada empat tipe transformasi digital utama yang dapat diadopsi organisasi:
    • Proses bisnis
    • Model bisnis
    • Domain bisnis
    • Organisasi atau budaya
    Mari eksplorasi lebih jauh dengan beberapa contoh transformasi digital.
    Proses bisnis
    Transformasi proses mempertimbangkan cara-cara yang inovatif untuk meningkatkan alur kerja internal dan eksternal yang ada. Teknologi baru sering kali mengubah dan meningkatkan proses secara radikal untuk meraih hasil bisnis yang lebih baik.
    Misalnya, Origin Energy Ltd (Origin) yang merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka di Australia. Origin memberdayakan pelanggannya untuk mengelola tagihan dan utilitas energi mereka secara mandiri dengan berpindah ke layanan berbasis cloud. Perusahaan ini telah mentransformasikan proses digital yang langsung berhubungan dengan pelanggan dari ujung ke ujung dengan beberapa manfaat berikut:
    • Sumber daya komputasi cloud untuk mengatasi permintaan puncak
    • Penurunan waktu pemrosesan tagihan sebesar 30%
    • Penyimpanan cloud performa tinggi untuk menangani banyak interaksi pelanggan melalui situs web dan aplikasi
    Upaya transformasi digital ini telah mengurangi beban kerja pusat panggilan dan biaya operasi sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan.
    Model bisnis
    Transformasi model mempertimbangkan penemuan kembali model bisnis lama menggunakan teknologi canggih. Tujuannya adalah untuk menawarkan layanan bisnis inti dengan cara yang baru atau melalui saluran yang berbeda untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan jangkauan pelanggan.
    Misalnya, Tourism Union International (TUI) yang merupakan salah satu perusahaan perjalanan dan pariwisata terbesar di dunia. TUI memiliki serta mengoperasikan beberapa agen perjalanan, hotel, maskapai penerbangan, kapal pesiar, dan toko ritel. Selama pandemi, TUI harus melakukan penemuan kembali atas bisnisnya untuk menghadapi pembatalan massal dan lanskap perjalanan yang senantiasa berubah. Perusahaan ini menciptakan model bisnis baru yang berfokus untuk membawa pelancong yang terlantar kembali ke tempat asal mereka sekaligus memotong biaya operasional IT internal hingga 70%.
    Domain bisnis
    Transformasi domain terjadi saat sebuah bisnis berhasil memasuki segmen atau domain pasar baru. Anda dapat mencapai hal ini dengan berfokus pada proyek transformasi digital yang memperluas penawaran, alih-alih hanya meningkatkan yang sudah ada.
    Misalnya, Amazon pada awalnya merupakan sebuah platform ritel perdagangan elektronik. Kemudian, Amazon menambahkan platform streaming sendiri, Amazon Prime, dan masuk ke dalam layanan cloud. Saat ini, Amazon Web Services (AWS) merupakan layanan infrastruktur dan komputasi cloud terbesar di dunia.
    Organisasi
    Transformasi organisasi mempertimbangkan penemuan kembali organisasi atau budaya internal secara keseluruhan dengan fokus untuk memberikan nilai tertinggi kepada pelanggan. Hal ini merupakan cara terbaik untuk menjadi unggul dalam kompetisi dan memenuhi tujuan bisnis dengan lebih cepat.
    Misalnya, Thomson Reuters yang merupakan penyedia layanan informasi bisnis terkemuka. Perusahaan ini memutuskan untuk memisahkan data keuangan dan bisnis perdagangannya menjadi entitas terpisah yang disebut Refinitiv.

    Apa saja tahapan transformasi digital?

    Tidak ada jalur yang jelas menuju transformasi dan setiap perusahaan berbeda. Kami menyarankan enam tahapan berikut sebagai panduan.
    Tahap 1—Status quo
    Pada tahapan pertama, bisnis terus beroperasi seperti biasanya dan mempertahankan status quo tanpa menyadari perubahan pasar yang diinginkan pelanggan dan kemajuan teknologi. Kurangnya inisiatif digital dapat membuat organisasi mana pun ketinggalan zaman. Sesegera mungkin berpindah ke tahapan selanjutnya sangatlah penting untuk dilakukan.
    Tahap 2—Aktif
    Pada tahapan kedua, bisnis menjadi lebih sadar akan kebutuhan optimisasi digital. Mereka mengakui tantangan yang ada saat ini dan kebutuhan akan inisiatif transformasi digital. Departemen yang berbeda mulai mencoba untuk memecahkan masalah yang sama dengan cara yang berbeda. Meskipun lebih baik daripada yang sebelumnya, tahapan ini masih menunjukkan kurangnya fokus dan kesatuan. Organisasi harus menemukan cara untuk keluar dari kekacauan awal jika ingin meraih keberhasilan transformasi digital.
    Tahap 3—Intensional
    Transformasi digital dimulai saat bisnis berpindah ke tahapan intensional. Para pemimpin digital dan agen perubahan kunci muncul dan mulai menguji teknologi baru. Mereka mencari persetujuan formal dari para eksekutif perusahaan untuk memimpin perubahan. Pada titik ini, budaya bisnis dapat menjadi penghalang, dan kepemimpinan harus secara aktif mendorong budaya inovasi agar dapat bertransformasi secara lebih jauh.
    Tahap 4—Strategis
    Pada tahapan keempat, organisasi mencapai perubahan budaya, sehingga grup dan departemen individu setuju untuk bekerja secara kolaboratif. Pemangku kepentingan utama membuat panduan strategis terfokus untuk meraih keberhasilan transformasi digital. Mereka merencanakan berbagai aspek perubahan, seperti kepemilikan, penelitian, usaha, dan investasi.
    Tahap 5—Tertarget
    Bisnis yang ada pada tahapan kelima mulai menerapkan strategi transformasi digital yang telah diuraikan di tahapan sebelumnya. Bisnis tersebut memiliki tim inovator lintas departemen yang mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan saat ini maupun pada bulan-bulan mendatang untuk meraih keberhasilan transformasi digital. Proyek, infrastruktur, dan inisiatif digital yang baru mulai tersusun.
    Tahap 6—Adaptif
    Bisnis yang mampu mencapai tahapan ini memiliki kerangka kerja transformasi digital untuk menghadapi semua persyaratan pelanggan di masa depan. Kerangka kerja tersebut menjadi cara hidup, dan bisnis dapat mengejar jalur teknologi inovatif dengan mudah. Proyek transformasi digital merupakan tatanan baru dalam organisasi tahapan keenam.

    Apa itu strategi transformasi digital?

    Strategi transformasi digital merupakan rencana yang mendetail untuk mengimplementasikan transformasi digital jangka pendek dan jangka panjang di organisasi apa pun. Strategi transformasi digital terdiri dari komponen-komponen berikut:
    • Pemimpin yang memulai dan mendorong transformasi
    • Investasi dan perencanaan keuangan
    • Indikator kinerja utama (KPI) untuk mengukur laba atas investasi (ROI)
    • Alat dan proses yang akan mendukung transformasi
    • Sumber daya eksternal dan ahli pihak ketiga
    • Dampak transformasi pada pelanggan dan karyawan
    Kami memberikan empat langkah berikut agar sukses mengembangkan strategi transformasi digital.
    Menyelaraskan transformasi digital dengan tujuan bisnis Anda
    Perencanaan proyek transformasi digital harus berpusat pada rencana keseluruhan organisasi Anda dan bukan pada teknologi tertentu. Area fokus utama Anda juga akan membantu menentukan KPI, menjaga transformasi tetap terukur, dan mempercepat waktu ke nilai.
    Mengembangkan bukti konsep
    Inisiatif awal terbaik dapat menunjukkan hasil yang terukur dalam waktu enam bulan atau kurang. Lebih baik mengembangkan strategi awal yang menunjukkan ROI dan mendapatkan dukungan kepemimpinan. Anda kemudian dapat secara bertahap menyesuaikan dan menskalakan purwarupa awal tersebut di seluruh organisasi.
    Merencanakan penerapan teknologi
    Transformasi digital melibatkan beberapa alat yang dapat Anda gunakan untuk menghadirkan perubahan pada organisasi Anda. Berikut ini adalah beberapa teknologi tersebut:
    • Teknologi seluler, seperti aplikasi yang langsung berhubungan dengan pelanggan dan aplikasi internal yang meningkatkan produktivitas
    • Internet untuk Segala (IoT), seperti sensor pintar dan perangkat cerdas yang secara otomatis terhubung ke internet dan mengumpulkan data
    • Teknologi cloud, khususnya komputasi cloud dan penyimpanan cloud
    • Analitik data dan pengambilan keputusan
    • Augmented Reality  untuk keterlibatan pelanggan yang lebih dalam
     
    Memulai penggunaan teknologi ini dapat membuat perubahan yang besar dalam cara kerja karyawan dan cara pelanggan berinteraksi dengan organisasi Anda. Anda mungkin juga perlu mendatangkan partner dan ahli eksternal untuk melatih tim dan meningkatkan kemampuan organisasi Anda. Anda perlu merencanakan hal ini dengan hati-hati sebagai bagian dari strategi transformasi digital Anda.
    Kumpulkan umpan balik dan saring strategi transformasi digital
    Menyertakan lingkaran umpan balik yang kuat dalam rencana proyek transformasi digital adalah hal yang penting untuk dilakukan. Dengan mengumpulkan umpan balik secara berkala dari para pemangku kepentingan, Anda dapat memastikan bahwa semua orang belajar dari pengalaman dan berkembang secara dinamis. Karena transformasi digital adalah sebuah perjalanan, mulai menambahkan titik pemeriksaan di jadwal akan membuat Anda menjadi fleksibel dalam membuat perubahan jika dibutuhkan.
    Built with Potion.so